Warga Rancasari Siaga! Pemkot dan DPRD Kompak Cari Solusi Atasi Banjir di Perbatasan Bandung

oleh -57 Dilihat
oleh

Warga Rancasari Siaga! Pemkot dan DPRD Kompak Cari Solusi Atasi Banjir di Perbatasan Bandung

Majalah Bandung — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama DPRD Kota Bandung sepakat memperkuat langkah konkret dalam menangani persoalan banjir yang kerap melanda kawasan perbatasan antara Kota dan Kabupaten Bandung. Kawasan ini menjadi titik genangan air langganan setiap musim hujan, terutama akibat aliran air dari daerah hulu yang tidak tertampung dengan baik oleh saluran drainase yang ada.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan komitmen tersebut saat menghadiri kegiatan Siskamling Siaga Bencana edisi ke-13 di Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Rancasari, pada Rabu (8/10/2025). Dalam kesempatan itu, Farhan menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat dalam memperkuat sistem mitigasi banjir.

Menurut Farhan, kegiatan Siskamling Siaga Bencana bukan hanya sekadar pengecekan rutin, melainkan juga bagian dari strategi memperkuat kesiapsiagaan masyarakat di tingkat RW dan RT terhadap potensi bencana. “Kami mengecek catatan informasi di setiap RW dan RT sekaligus meninjau kondisi lapangan yang berisiko terjadi bencana. Kalau ada yang bisa langsung dieksekusi, kita lakukan segera. Kalau harus ditunda, akan disiapkan perencanaan yang lebih matang,” ujarnya.

Salah satu fokus utama dalam pertemuan tersebut adalah rencana pembangunan sodetan dari anak Sungai Ciorok menuju Sungai Cidurian sepanjang 200 meter. Sodetan ini diharapkan mampu memperlancar aliran air saat debit meningkat sehingga genangan tidak meluas ke pemukiman warga. Namun, rencana ini masih menghadapi kendala, karena sebagian lahan proyek berada di wilayah administratif Kabupaten Bandung, sehingga memerlukan koordinasi lintas daerah.

“Ini jadi tantangan karena wilayahnya lintas kewenangan. Tapi kita akan terus berkoordinasi agar penanganannya tidak terhambat. Kami ingin solusi jangka panjang, bukan sekadar perbaikan darurat,” tambah Farhan.

Selain meninjau sungai dan titik rawan banjir, tim dari Pemkot Bandung juga berdialog langsung dengan warga Mekar Jaya. Mereka menyampaikan berbagai keluhan, seperti kondisi drainase yang dangkal, saluran air yang tersumbat, serta rendahnya kesadaran sebagian masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Farhan mengapresiasi warga yang aktif melaporkan kondisi lingkungan dan ikut menjaga kebersihan saluran air di sekitar permukiman. “Peran masyarakat sangat penting. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh dukungan warga untuk ikut menjaga lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, dan aktif dalam kegiatan siaga bencana,” katanya.

Ketua DPRD Kota Bandung juga menyampaikan dukungan penuh terhadap program penanggulangan banjir ini. Ia menyebut, DPRD siap mendorong alokasi anggaran yang memadai untuk pembangunan infrastruktur pengendali banjir, termasuk perbaikan drainase dan pengerukan sungai.

Pemerintah Kota Bandung berencana memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bandung agar proyek sodetan sungai dapat segera direalisasikan. Selain itu, Pemkot juga akan meningkatkan patroli dan pemeliharaan saluran air, khususnya di wilayah yang sering terdampak banjir seperti Rancasari, Gedebage, dan Antapani.

Langkah strategis ini diharapkan dapat menekan risiko banjir yang selama ini menjadi momok bagi warga Bandung setiap musim hujan. Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan serta berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan dan melapor jika menemukan titik rawan banjir di sekitar tempat tinggal mereka.

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.