Majalah Bandung – Manajemen Baru Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) memasuki babak baru di bawah manajemen Yayasan Margasatwa Tamansari. Salah satu pencapaian signifikan yang patut diapresiasi adalah realisasi pembayaran pajak sebesar Rp1,04 miliar dalam kurun waktu Maret-Juni 2025. Komitmen manajemen baru ini tidak hanya mencerminkan kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan, tetapi juga menjadi fondasi penting dalam membangun tata kelola yang lebih transparan dan profesional.
Kepatuhan Pajak sebagai Bagian dari Tanggung Jawab Sosial
John Sumampauw, pemimpin Yayasan Margasatwa Tamansari, menegaskan bahwa manajemen baru berkomitmen penuh untuk memenuhi kewajiban perpajakan. “Kami taat pajak dan menyadari sepenuhnya kewajiban kami sebagai wajib pajak,” tegas John.
Pernyataan ini sekaligus menjadi penegasan bahwa Bandung Zoo tidak hanya berfokus pada aspek konservasi dan pariwisata, tetapi juga berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung. Langkah ini sejalan dengan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam meningkatkan penerimaan daerah melalui sektor pariwisata dan usaha.
Namun, John mengakui bahwa manajemen baru tidak memiliki data lengkap mengenai pembayaran pajak sebelum 21 Maret 2025, saat mereka resmi mengambil alih pengelolaan. “Kami tidak mendapatkan informasi sama sekali dari manajemen lama terkait status perpajakan sebelumnya,” jelasnya.
Penuh terhadap Penataan Pelaku Usaha di Sekitar Bandung Zoo
Selain komitmen di bidang perpajakan, manajemen baru juga mendukung penuh inisiatif Pemkot Bandung dalam pendataan dan penataan pelaku usaha di dalam dan sekitar kawasan Bandung Zoo. Langkah ini dinilai sebagai upaya penting untuk menciptakan lingkungan usaha yang tertib, transparan, dan berkelanjutan.
“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Kota Bandung dalam menindaklanjuti status hukum lahan Bandung Zoo. Pendataan pelaku usaha ini adalah wujud nyata dari komitmen Pemkot untuk menata aset daerah secara profesional,” ujar John.
Tujuan Strategis Pendataan Pelaku Usaha
-
Memberikan Kepastian Hukum – Memastikan seluruh pelaku usaha memiliki legalitas yang jelas.
-
Optimalisasi Pemanfaatan Lahan – Mengatur tata ruang agar lebih efisien dan bermanfaat bagi masyarakat.
-
Meningkatkan Kontribusi terhadap PAD – Dengan usaha yang terdokumentasi dengan baik, potensi penerimaan pajak dan retribusi akan lebih optimal.
John menambahkan, “Ini merupakan proses untuk mencapai tata kelola yang lebih baik dan legal, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif bagi Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.”
Baca Juga: Muhammad Farhan Walkot Bandung Tolak Usulan Dedi Mulyadi Bongkar Teras Cihampelas
Sinergi dengan Pemkot dan Masyarakat untuk Pengembangan Berkelanjutan
Manajemen baru Bandung Zoo menyatakan kesiapannya untuk berkoordinasi erat dengan Pemkot Bandung dan seluruh pemangku kepentingan. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem usaha yang lebih dinamis di sekitar kebun binatang.
“Kami berharap, melalui sinergi ini, lingkungan usaha di sekitar Bandung Zoo akan menjadi lebih tertib, transparan, dan mampu berkembang secara berkelanjutan,” kata John.
Sejak mengambil alih pengelolaan, Yayasan Margasatwa Tamansari telah merancang sejumlah program untuk meningkatkan kualitas Bandung Zoo, antara lain:
-
Peningkatan Fasilitas – Perbaikan kandang, area pengunjung, dan fasilitas pendukung.
-
Program Konservasi – Kerja sama dengan lembaga konservasi nasional dan internasional.
-
Edukasi Publik – Kegiatan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perlindungan satwa.
Dengan komitmen kuat dalam aspek perpajakan, penataan usaha, dan tata kelola yang transparan, Bandung Zoo siap menjadi destinasi wisata edukatif yang modern dan berkontribusi positif bagi perekonomian Kota Bandung. Masyarakat Bandung dan seluruh pemangku kepentingan dapat berharap pada perubahan positif yang berkelanjutan di bawah kepemimpinan Yayasan Margasatwa Tamansari.
